Suatu pembelajaran yang
dilakukan di setiap sekolah, selalu berpedoman pada kurikulum yang
diberlakukan. Baik itu mengenai cara mengajar, materi yang diajarkan, dan
cakupan materi yang seharusnya diajarkan oleh guru. Nah, di tahun sekarang ini,
terjadi perubahan kurikulum yakni dari kurikulum 2006 yang berbasis KTSP
menjadi kurikulum 2013 yang pembelajarannya dengan menggunakan tema.
Dalam pembelajaran di sekolah
dasar yang menggunakan kurikulum 2013, pembelajarannya dipadukan antara mata
pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain dengan menggunakan 1 (satu)
tema. Dalam hal ini, pembelajaran seni rupa di sekolah dasar juga mengalami
perpaduan dengan mata pelajaran yang lain. Misalkan, perpaduan antara mata
pelajaran Seni Rupa, Bahasa Indonesia, dan IPS dapat diakali dengan
membelajarkan teknik batik sederhana pada siswa. Dalam mata pelajaran Seni
Rupa, kita dapat membelajarkan siswa tentang melukis dengan teknik batik, dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia, kita dapat menyuruh siswa menceritakan tentang
batik sederhana yang dibuat, dan dalam mata pelajaran IPS, kita dapat menyuruh
siswa untuk mewarnai batik dengan pewarna alami yang dibuat sendiri. Dengan
demikian, siswa dapat mengenal sumber daya yang ada di lingkungannya yang
berpotensi menjadi pewarna alternatif.
Pembuatan batik pada umumnya
menggunakan kain sebagai media lukis, cat air sebagai pewarna, dan lilin malam
sebagai perintang. Namun, untuk pembelajaran batik sederhana yang diajarkan di
sekolah dasar dapat diakali dengan menggunakan kertas gambar, cat air, dan
crayon karena bahan-bahan utama pembuatan batik cukup sulit didapatkan dan dapat
membahayakan siswa, melihat kenyataan bahwa pemakaian lilin malam harus dalam
keadaan panas.
Alat dan bahan yang diperlukan
dalam pembuatan batik sederhana adalah sebagai berikut.
1.
Kertas gambar sebagai pengganti kain.
2. Crayon sebagai pengganti lilin malam, yang
memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai perintang.
3.
Cat air sebagai warna dasar lukisan.
Teknik
dalam pembuatan batik sederhana adalah sebagai berikut.
1. Buat pola batik pada kertas gambar dengan
menggunakan pensil. Usahakan dalam pembuatan pola agar tidak sering menghapus
dan goresan dengan pensil agar tidak terlalu keras. Karena, selain dapat
merusak lukisan, bekas goresan yang keras tersebut akan tampak saat pewarnaan
dengan crayon.
2. Setelah pola jadi, selanjutnya pola ditebalkan
dengan menggunakan crayon. Mana pola yang ingin diberi warna dasar, jangan
tebalkan menggunakan crayon. Karena, pola yang ditebalkan dengan crayon, tidak
akan mendapatkan warna.
3. Setelah itu, blok lukisan dengan menggunakan cat
air. Penggunaan warna tidak mesti dengan satu warna, melainkan dapat dilakukan
dengan berbagai warna.
Dari pembuatan batik sederhana
yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sifat crayon tidak menyatu dengan air
(crayon mengandung minyak). Maka dari itu, mana obyek yang tertutupi crayon
maka obyek tersebut tidak mendapatkan warna. Dan mana obyek yang tidak diberi
crayon, maka cat air dengan mudah memberi warna pada obyek tersebut. Selain
menggunakan crayon, lilin juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk
menggantikan fungsi lilin malam. Untuk pembelajaran teknik batik sederhana ini, kita tidak boleh pantang menyerah, harus selalu mencoba, mencoba, dan mencoba. Dengan demikian akan dapat menghasilkan suatu karya yang memuaskan.
Sekedar share,
inilah hasil karya yang saya buat dengan menerapkan teknik batik sederhana :)
Sekian ilmu yang penulis
dapatkan dalam mata kuliah Seni Rupa dan Kerajinan Tangan pada Senin, 10 Maret
2014. Semoga bermanfaat, salam sukses :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar