Pendidikan
seni merupakan suatu pendidikan yang didapatkan tidak hanya pada jenjang
perguruan tinggi saja, namun sudah didapatkan dari mulai sekolah yaitu dari
taman kanak-kanak. Salah satu bagian dari pendidikan seni adalah pendidikan
seni rupa. Pendidikan seni yang didapatkan tersebut bukanlah sebagai tujuan,
melainkan sebagai alat. Pendidikan seni dikatakan sebagai alat adalah untuk
mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang dimaksud adalah pendewasaan diri,
pematangan kemampuan, pematangan keterampilan, dan pematangan kesiapan. Dalam pendidikan
seni, siswa dilatih untuk melakukan berbagai kegiatan seni, misalnya pada seni
rupa, siswa diberikan berbagai macam teknik menggambar sehingga siswa dapat
membuat sebuah gambar dengan menerapkan teknik yang ada dan mengembangkan daya
imajinasinya untuk menghasilkan sebuah gambar yang menarik. Dengan menerapkan
sebuah teknik dan dengan memadukannya dengan daya imajinasi anak sehingga
menghasilkan suatu karya, berarti suatu pematangan-pematangan yang merupakan
suatu tujuan telah tercapai. Dengan demikian, terbuktilah pendidikan seni
dikatakan sebagai alat, yaitu alat untuk mencapai tujuan. Dengan adanya suatu
tujuan dalam pembelajaran, pembelajaran akan lebih terarah yaitu terarah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Nah,
salah satu teknik menggambar yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut adalah teknik air brush.
Teknik air brush merupakan suatu
teknik menggambar dengan memanfaatkan benda-benda atau dedaunan sebagai pola
gambar. Teknik pengerjaannya dilakukan dengan menetes-neteskan warna dalam
ukuran kecil di atas pola yang dirancang. Teknik air brush biasa juga disebut dengan “tretes”.
Cara
pembuatan gambar dengan menerapkan teknik air
brush adalah sebagai berikut.
1. Siapkan berbagai bahan yang
diperlukan, seperti: kertas gambar, saringan tepung/sisir, sikat gigi bekas,
pewarna, pola (dedaunan), dan tempat warna. Dalam penerapan teknik air brush ini, penulis menggunakan
pewarna dari sumba dan tinta cair. Dari bahan sumba digunakan warna merah,
kuning, hijau, dan hitam. Sedangkan, dari tinta hanya digunakan warna merah dan
kuning saja.
2. Setelah semua bahan siap,
selanjutnya warnai kertas gambar sesuai dengan warna yang diinginkan. Pada
tahap ini, penulis mewarnainya dengan warna hijau terang. Cara mewarnainya
yaitu dengan menggosok-gosokkan sikat gigi yang telah dicelupkan warna di atas
saringan. Dengan cara itu, warna akan jatuh pada sela-sela saringan. Sehingga,
warna yang dihasilkan berupa titik-titik kecil.
3. Tahap ketiga, setelah warna
dasar kering, selanjutnya menyusun pola gambar yang diinginkan di atas warna
dasar. Pada tahap ini penulis meletakkan pola bingkai pada ujung kanan bawah
dan ujung kiri atas kertas gambar. Setelah itu, pola ditretesi dengan warna
hitam. Langkah selanjutnya meletakkan pola daun, batang dan bunga. Pola
tersebut ditretesi dengan warna merah. Setelah semua pola ditretesi, diamkan
beberapa saat hingga warna kering. Langkah selanjutnya, menggeser pola daun dan
bunga agar tidak hanya terdapat satu warna dalam warna daun dan bunga tersebut,
namun terdapat banyak warna. Setelah itu, dilanjutkan dengan menretesi pola
bunga dan daun dengan warna kuning. Untuk menambah kesan terang, warna kuning
ditretesi pada semua pola yang ada, kecuali pada bingkai. Setelah semua warna
kering, semua pola diangkat dan dapat dilihat hasil gambar dengan teknik air brush.
Jika
menginginkan warna yang beragam pada satu pola, dapat dilakukan dengan
menggeser-geser pola dilanjutkan dengan menretesi pola dengan warna yang
berbeda. Sedangkan untuk membuat warna dasar yang beragam, dapat dilakukan
dengan menutup bagian yang tidak ingin diberi warna dengan kertas. Teknik air brush ini sangat cocok diterapkan
pada anak sekolah dasar karena dapat memacu daya imajinasi siswa untuk menghasilkan
karya yang menarik. Selain itu, guru juga dapat mengukur bagaimana tingkat
kemampuan dan keterampilan siswa dalam menerapkan suatu teknik. Hal yang perlu
diingat dalam menggambar dengan menggunakan teknik air brush adalah mengangkat pola gambar setelah warna kering.
Karena, jika tidak, warna akan tergores dengan pola yang nantinya akan merusak
warna gambar.
Sekedar share,
berikut hasil gambar yang dikerjakan dengan teknik montase:
Gb. Tahap 2
Gb. Tahap 2
Gb. Tahap 3
Gb. Jadi
Sekian ilmu yang penulis dapatkan dalam mata
kuliah Seni Rupa dan Kerajinan Tangan pada Senin, 14 April 2014. Semoga
bermanfaat, salam sukses J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar